FRAUD TREE
FRAUD TREE
Minggu
lalu sudah saya bahas mengenai berbagai macam teori tentang fraud. Teori tersebut
dapat digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya fraud. ACFE membuat suatu
klasifikasi yang disebut “Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai
kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan.
Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu Korupsi
(Corruption), Penyimpangan atas aset (Asset Missappropriation), Pernyataan
Palsu (Fraudulent Statements).
1.
Corruption (korupsi), merupakan
tindakan yang dilakukan biasanya oleh satu atau lebih orang yang saling
menguntungkan. Ada 4 jenis korupsi yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut :
A. Conflicts
of Interest (Konflik Kepentingan).
Konflik kepentingan muncul ketika
seorang pegawai bertindak atas nama kepentingan pihak ketiga selama melakukan
pekerjaannya atau atas nama kepentingan diri sendiri dalam kegiatan yang
dilakukannya.
Contoh : Purchases Schemes, Sales Schemes.
B. Bribery
(penyuapan).
Penyuapan melibatkan pemberian,
penawaran, permohonan, atau penerimaan sesuatu yang berharga untuk mempengaruhi
seorang petugas dalam melakukan pekerjaannya menurut hukum. Para petugas
tersebut mungkin dipekerjakan oleh pemerintah (atau pihak yang berwenang) atau
oleh organisasi swasta.
Contoh :
a. Invoice
Kickbacks (suap faktur), merupakan salah satu bentuk penyuapan di mana si
penjual "mengiklaskan" sebagian dari hasil penjualannya. Persentase
yang diiklaskan itu bisa diatur di muka, atau diserahkan sepenuhnya pada
"keiklasan" penjual. Kickbacks merupakan korupsi dalam hal pembelian.
b. Bid
Rigging, merupakan korupsi dalam hal penjualan yang merupakan permainan dalam
tender.
C. Illegal
Gratuities (persenan ilegal)
Merupakan pemberian atau hadiah yang
merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. Hal ini melibatkan pemberian,
penerimaan, penawaran, atau permohonan sesuatu yang berharga karena tindakan
resmi yang telah dilakukan. Ini mirip dengan suatu penyuapan, tetapi
transaksinya terjadi setelah fakta pekerjaan tersebut dilakukan. Contohnya : hadiah
perkawinan, hadiah ulang tahun, hadiah perpisahan, dll.
D. Economic
Extortion (pemerasan ekonomi)
Merupakan penggunaan (atau ancaman)
kekuatan (termasuk sanksi ekonomi) oleh individual atau organisasi untuk
mendapatkan sesuatu yang berharga. Item yang berharga itu dapat berupa aktiva
keuangan atau ekonomi, informasi, atau kerjasama untuk mendapatkan suatu
keputusan yang menguntungkan atas pekerjaan atau hal tertentu yang sedang
ditangani.
2.
Asset Misappropriation (penyalahgunaan
aset).
Merupakan
penyalahgunaan terhadap aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunakan untuk
keuntungan pribadi. Jenis yang paling umum dari penipuan dan sering terjadi
sebagai penipuan karyawan. Beberapa jenis penyalahgunaan asset yaitu :
A. Cash
a. Larceny (pencurian).
Kas dicuri setelah kas dicatat pada buku perusahaan.
·
Of Cash on Hand. Ditandai dengan tidak
adanya penjelasan terhadap selisih kas yang terjadi
·
From the Deposit. Slip deposito yang
diubah atau disalahgunakan
b. Skimming
Kas dicuri sebelum dilakukan pencatatan
pada buku perusahaan. Dapat dilakukan dengan :
·
Sales dengan ciri-ciri penjualan tetap
atau menurun dengan harga pokok penjualan yang meningkat, unrecorded,
understated
·
Receivables dengan ciri meningkatnya
piutang usaha dibandingkan dengan kas, write-off schemes, lapping schemes
·
Refunds, dsb.
c. Fraudulent
Disbursements
Terjadi ketika arus uang sudah terekam
dalam (atau sudah masuk ke) sistem. Fraudulent Disbursements mempunyai tanda
tanda awal terjadinya penyalahgunaan kas yaitu meningkatnya pengeluaran ringan
(misalnya biaya konsultasi atau iklan), alamat rumah pegawai sama dengan alamat
vendor, alamat vendor merupakan PO. BOX, nama vendor terdiri atas inisial huruf
atau tujuan bisnis yang tidak jelas. Fraudulent Disbursements
Dapat dilakukang dengan :
·
Billing schemes. Merupakan skema
permainan (schemes) dengan menggunakan proses billing atau pembebanan tagihan
sebagai sarananya. Perusahaan melakukan pengeluaran uang berdasarkan faktur
fiktif untuk barang atau jasa yang dibeli, faktur yang di mark up nilainya,
atau faktur untuk keperluan pribadi. Contoh: Shell company, Non-accomplice
vendor, Personal purchases.
·
Payroll schemes. Merupakan skema
permainan melalui pembayaran gaji. Perusahaan melakukan pembayaran klaim
kompensasi berdasarkan data yang tidak seharusnya.
Contoh : Ghost employees, Commission
schemes, Workers’ compensation, Falsified wages.
·
Check tampering. Pelaku menukarkan dana
perusahaan dengan mengubah dana pada salah satu bank perusahaan, atau mencuri
cek yang ditujukan untuk pihak lain.
Contoh : Forged maker, Forged
endorsement, Altered payee, Concealed check, Authorized maker.
·
Register disbursement schemes. Pelaku
memasukkan input yang salah pada cash register untuk menutupi uang yang
diambil.
Contoh : False Voids, False Refund.
B. Inventory
and all Other Assets
a. Misuse,
yaitu penyalahgunaan. Merupakan penyalahgunaan asset
b. Larceny,
yaitu pencurian. Merupakan pencurian :
o
Asset Req. & Transfers
o
False Sales & Shipping
o
Purchasing & Receiving
o
Unconcealed Larceny
3.
Fraudulent Statements
Hal
ini berkaitan dengan fraud manajemen. Sementara semua fraud melibatkan bentuk
penyimpangan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah kelas skema
fraud, laporan itu sendiri harus memberi keuntungan bagi pelakunya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, laporan tersebut tidak
sekadar sarana untuk menutupi atau mengaburkan tindakan kecurangan.Dua jenis Fraudulent
Statementsyang dapat dilakukan yaitu:
a. Financial
1. Asset/Revenue
Overstatements
· Timing
Differences
· Fictitious
Revenues
· Concealed
Liabilities
· Improper
Disclosures
· Improper
Asset
2. Asset/Revenue
Understatements
b. Non-Financial
1.
Employment Credentials
2.
Internal Documents
3.
External Documents
Terdapat dua model yang
menggambarkan mengenai Fraud Tree.lalu dimanakah perbedaan dari kedua model
tersebut? Berikut penjelasannya :
1.
Model pertama langsung mengelompokan
larcency dan skiming menjadi bagian dari Cash. Model baru membagi dahulu Cash
menjadi Theft of Cash Hand & Theft of Cash Reciepts,lalu kemudian baru
membagi Cash Recieptsmenjadi larcency dan skiming.
2.
Pada model pertama dijelaskan bahwa larcency
dapat dilakukan melalui Of Cash on Hand dan From the Deposit, pada model kedua tidak
dijelaskan kedua kegiatan tersebut.
3.
Model pertama pada Fraudulent
Disbursements dalam Payroll schemes terdapat Workers’ compensation yang tidak
dijelaskan pada model kedua.
4.
Model pertama pada Fraudulent
Disbursements dalam Check Tampering terdapat Concealed Cecks yang tidak dijelaskan pada model kedua.
5.
Pada model pertama menggunakan kata
Fraudulent Statement yang kemudian diganti menjasi Financial statement. Dalam Fraudulent
Statement,dibagi menjadi financial dan nonfinancial. Tetapi pada model kedua langsung
dibagi menjadi Net Income Overstatement dan Net Income understatement.
Referensi
:
James
A. Hall. Accounting Information Systems-Cengage Learning. 2010. PP-03-new
Komentar
Posting Komentar